Wednesday, February 27, 2013
913
Bola mata belum juga terlelap
meski kelelahan dalam diam sendirian
masih bermain liar menatap tajam
setiap ceruk kegelapan dinding hati
penuh oleh goresan
menggapai suara yang bersiuran kosong
912
haruskah kututup mata
agar gelap malam
tak perlu kulihat
sebab bintang dan bulan
bak jelaga segelap hati
dalam kembara yang tak jua
temui ujungnya
hingga malam
mulai terasa mentah
oleh realita dan kilasan
yang datang membias
911
dalam sibukpun
tak pernah hilang rasaku
ditelan kata
dimakan tawa
tanpa asa
meski berkali-kali gema itu
kembali dengan percuma
910
angin bertiup semilir
menerbangkan debu
yang perlahan menyusup ke sela mata
hingga kurasakan pedih
perlahan menggenang di pelupuk
mengalir melewati pipi
meninggalkan jejak basah
rindu yang sudah tidak terkatakan lagi
perihnya
menerbangkan debu
yang perlahan menyusup ke sela mata
hingga kurasakan pedih
perlahan menggenang di pelupuk
mengalir melewati pipi
meninggalkan jejak basah
rindu yang sudah tidak terkatakan lagi
perihnya
909
inginku
angin pagi
menghembus kedalam jiwanya
agar setiap pikiran dan perasaannya
dapat kurasakan dan kumengerti
serta bagaimana aku
dalam setiap getaran hatinya
908
keluh peluhku banyak
dan Engkau Maha Sabar
aku merasa sungguh malu
mengapa selalu tidak mengerti
tentang rasa itu ada
tapi tidak tahu akhirnya bagaimana ?
apa maksudMu membuat rahasia
sementara aku berencana ?
Subscribe to:
Comments (Atom)