Friday, May 31, 2013
965
saat mentari pagi
membuka hari
perlahan menyadarkan hati
untuk percaya
bahwa semua
selalu tak terduga
embun sang dini
bukanlah obat penawar sepi
hingga tak mampu menghapus luka lama
964
Engkau pasti tahu
siapa yang aku angankan
tetapi cukupkan ini
menjadi rahasiaMu
bersamaku
karena sungguh tidaklah mudah
tuk menjadikannya nyata
dan pada akhirnya
hanya dengan kekuatan doa
yang kan membuatnya dekat
963
ketika mata di dipaksa terpejam
justru hati terus bicara
tentang sepinya malam
tentang matahari yang telah tenggelam
tentang perasaan yang terlukakan
sambil berharap
ditemukan kesembuhan
atas sayatan luka ini
pada sang pagi
selamat pagi Tuhan yang Menyembuhkan
962
hujan masih belum juga mengunjungi hari
sementara air
tak henti merembes
di pelupuk
basahi kerontang dada sendiri
sebuah sajak menari
dalam sunyi
lintasan bayang
menyimpan nyeri
membisik-bisik lirih
961
desir angin menyisiri ilalang
membelai ranting cabang
dalam getar angin siang
yang dikirimkan oleh
Tuhan Yang Abadi
960
Bukankah tidak penting
ketika kau berada di sana
dan aku di sini
pertanyaan yang tak berubah
pada malam yang sama
meminta jiwa
untuk lebih dekat
meski itu
hanya karena alam
memutihkan hati yang sama
dan purnama tegak
bagai penjaga
saat mata mengedip
begitu binar
hingga malampun terjaga
Subscribe to:
Comments (Atom)