Monday, December 17, 2012

812


Cabikan sepotong wajah
telah dihamburkan
ke udara
hingga serpihannya
beterbangan
bagai daun berguguran
di ujung petang
dan masih kulihat mata itu
tetap menyanyikan sajak luka
namun tiada henti
mengusap dengan ujung jari
sambil lirih ucapkan
jangan menangis lagi dan lupakan