Monday, September 24, 2012

585


mencoba
menahan kesedihan
dengan
senyum dan tawa ilusi
namun tetap saja
berurai air mata
kebingungan
tanpa jawab

584


sisa ..
sesuatu yang dulu
pernah ada
dan kini
tinggal cerita
dalam aliran waktu
tanpa jeda

583

tercenung
diantara kebisingan diri
menelan tuduhan demi tuduhan
sementara kau asyik
berkubang dengan praduga

582


mestinya tak pernah ada
bayang-bayang
ataupun
bayangan
agar dapat lebih tegas
mematahkan mimpi buruk
di tirai-tirai malam
yang ranggas

581


Bukankah tadi
sudah melihat hujan?
Tidakkah itu cukup
sebagai tanda hati
mengirim sebuah pesan ?

580


Hujan ..
bisakah kamu
meluruhkan kesedihan
yang menyesak
di sekujur tubuh
hingga bersih dan hilang ?

579


Jika kita selalu bersama
tawa dalam canda
senyum kebahagiaan
tangisan kala duka
semua dapat kita lalui
tanpa sesal

578


wahai malam
yang menerka
setiap peluk untaian
menikam satu cerita
tak kunjung meraih
malah menerka setiap pojok
yang dijabarkan

577

jika hasrat
tidak juga bisa digapai
kenapa tidak coba
menunggu sekejap lagi
mungkin waktu
belum menemukan hari

576


waktu terus berlari hingga
detak jantung berhenti
semua yang dilakukan
dalam perjalanan
akan dibayar
ketika sampai di tujuan

Saturday, September 22, 2012

575


seharusnya
sekarang waktunya bertanya
jika benar-benar ingin tahu
sejauh mana yang dimau
dalam hidupmu
kenapa ga coba hubungi ?

574


dalam gelapnya malam
awan menyanyikan lagu
dan melodi mengalun
dalam keheningan
duduk terdiam

573


hujan telah turun
namun rintiknya
tak menyentuh bumi
sampai kapan ?

572


ssstttt ..
coba dengarkan perlahan
bisikan dalam hati
yang terdalam
jika belum terdengar
mungkin sudah lupa
caranya berbicara

571

selamat pagi Tuhan
maha penghilang duka
saatnya mencurahkan
segala rasa
padaMu

570


Terjadilah
apa yang harus terjadi
seperti malam-pagi
atau bahkan kita
Terus kusiram dengan doa
karena tidak ada atau ada
selalu bisa
jika IA berkata
: Maka !

569


Bulan seakan
turut berduka
melihat yang terluka tersakiti
dan
menyimpan perih
di hati

568


saat ini
sesuatu yang kupunya
tuk diberikan
hanyalah ucapan selamat malam
menutup hari panjang
yang melelahkan

567


seluruh bumi membisu
dan membatu
begitu sulitnya
memberi maaf
hingga hujan turun
membasahi kedua mata

566


hujan sehari
mengikis amarah
tetes air
membasuh bumi
sejukkan hati

565

saat pagi tiba
selalu membuatku merasa
Tuhan penuh dengan cinta
bahkan langit
seperti tirai
yang terbuka
berlimpah asa

564


ingin bangun terhimpit tangis
senyum terkembang
tertiup melayang
melihat malaikat
berteman bidadari

563

Bintang tipis tersenyum
tak sejukkan malam
terkulai hancur berkeping
tak terharapkan

562


Puas tercipta
rundung semua langkah
kepak-kepak hati
jatuh tak mampu mengayuh
penyesalan hanya sebatas kata
selamat tinggal jiwa

561

ini adalah
perasaan
jiwa bermain
menelisik puing-puing
penat memaksa amarah
berkelahi

560

Luka tersirat dalam amarah
otak membekaskan bayangan
sebelum mampu merengkuhnya

559


menatap
terpaku mata terangkat
semburat bibir terngiang
tertembus menatap jiwa
ini adalah perasaan !!!

558

malam ini
hujan turun dalam garis lurus
membenam jiwa
menari lembut
pada gairah alam
berselimut kabut tipis
sejukkan jiwa

557

Seperti batu
tak bergerak dan diam
sungguh bicara dan meminta
pada Tuhan
jauh lebih menenangkan diri

556

Begitu banyak doa dan impian
dibendung awan
lalu diluruhkan
dengan deras tak berkesudahan
bisa saja apa yang kau harapkan
kan jadi kenyataan

555


datangnya hari nan fitri
apakah memang tanda kemenangan
dari hawa nafsu
keserakahan
ketamakan
dan sifat-sifat berlebihan ?
Tuhan oh Tuhan
mohon ampunkan

554

sungguh hari ini
seperti angin segar menerpa
hingga wajah bercahaya
betapa indah dan bahagianya
hati penuh cinta
semua tampak rupawan
dengan hati lapang, ikhlas, tanpa prasangka

553


Daun basah sisa gerimis
Angin perlahan berhembus
Dingin enggan beranjak pergi

552

Semoga hari nan fitri
menghadirkan satu kesadaran
bahwa segala hal perlu dibuktikan
dengan amal perbuatan
sesuai ajaran yang dianut

551


Seiring terbitnya matahari pagi
membawa pergi kecemasan
dan keteganganpun permisi tuk pamit
hingga ketentraman hinggap dalam hati
Selamat Hari Raya ... Mohon maafkan kekeliruan diri

550




Mentari bersinar cerah
burung-burung pagi begitu ceria
membangunkan kita
jika maaf seterang mentari
biarkanlah ia terbit di hari nan fitri ini
dan hembusan angin
menyibak satu halaman kertas putih
untuk tuliskan kalimat
”Minal Aidzin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Bathin"

549

langit telah dibentangkan
bumipun sudah dihamparkan
semoga kita diberi hati
seluas langit dan bumi
hingga cukup untuk menampung
dan mengampuni
semua tindakan yang menyakiti
saatnya berjabat tangan
untuk saling memaafkan
segala kesalahan dan kekhilafan

548

bukankah hidup
bukan hanya pada
batas pemikiran
apa yang kita ingin

Monday, September 17, 2012

547

ketika semua larut
dalam sejarah baru
atau tersesat
dalam pengembaraan waktu
kemudian menjadi asing
dan serasa tak kenali lagi

546

hujan yang ku cintai
jadi basah di wajah
seperti lantai hutan
yang menebal
oleh daun-daun gugur

545

Sepatah kata menawan
dari seseorang di masa lalu
memanggilku
sayangnya rasa itu
telah menghilang
maafkan

544

segala sesuatu terjadi
dan berjalan naik turun
kiri kanan
tetap harus bisa terus ke depan
seperti pagi yang membangunkan
membawa terang
dan harapan
akan mimpi masa depan

543

mungkin di suatu hari
kita bisa menari
sambil bernyanyi
di tengah-tengah hujan
seraya memujiNya
terimakasih Tuhan

542

hujan itu indah
titik-titik airnya
jatuh dalam garis lurus
berirama seperti
nyanyian jiwa
*rindu hujan*

541

Suara-suara cinta
diutarakan lantang
nan indah
keluar dari hati
memecahkan kesunyian
dengan lantunan nyanyian
pada Ilahi

540

Benarkah
embun yang menetes di pagi hari
akan menjelma
menjadi peri
pemberi mimpi
hingga hadirnya
selalu dinanti

539

Sepertinya
aku diciptakan
di pagi hari
agar lahirku
mencerahkan
bukan hanya bumi
tetapi juga hati milikmu

538

Hati itu luas
tak bertepi
mengarunginyapun
tak akan ada habisnya
dan membuat lega
Bak samudera
yang penuh rahasia

537

Dahulu
menjadi jejak
yang bisa dihapus
tetapi tak semuanya
bisa terlupakan

536

Suara terindah
menggelitik telinga
masuk membasuh jiwa
pujian dan panggilan doa
berserah pada Yang Kuasa
sungguh manusia
bukan apa-apa

535

waktu itu
aku melihat
senja merah memarah
kini
lebih menjingga pemurah

534

kan kubiarkan
semilir angin
membelai tubuh
hingga ku tertidur
dalam sandaran

533

Walau berkali-kali bilang
ingin sendiri
biarpun selalu menyakiti
meski hati selalu tersiksa
namun selalu ada maaf
karena hadirnya
tak pernah salah

532

Berada disamping
atau memilih
meniadakanku
sungguh waktu
menunggu jawab cerita
yang harus diselesaikan
di akhir halaman

531

Suara angin malam
menerpa kaca jendela
seperti tangisan pilu

530

janganlah pernah ragu
pejamkan mata
lihatlah dengan hati
lalu tidurlah
berselimutkan doa

529

seperti serpihan debu
pada cincin saturnus
yang terus mengelilingi
tidak terlalu dekat
juga tidak terlalu jauh

528

Maafkan aku
Sayatan itu
pasti sakit sekali
tapi kupastikan
akan sembuh
dan menorehkan senyum
yang lebih indah
dari sebelumnya

527

Dulu
seringkali bertanya
kenapa lalu mengapa
Sekarang
sudahlah biarkan saja

526

Suara yang diberikan pada kita
tujuan utamanya adalah
untuk melantunkan pujian
padaNya
karena cinta yang dimilikiNya
berkali-kali lipat

525

Betapa lelah
langkahku bertahan
Mencari
disela-sela dedaunan hutan
ternyata ada di sini
di dalam hati

524

getar dawai-dawai
dalam hati
nyanyikan desir angin
di tiap sudut sepi

523

langit
terus timbulkan mendung
yang abaikanku
ditengah terpaan angin
nan menyengat

522

siang ini
tiada lagi matahari yang bersinar
hujan turun
bermandikan ratusan
rintik air mata
basahi bulu-bulu mata lentik

Friday, September 14, 2012

521

semalam
kulirihkan senandung kidung
lukaku telah tersemat
di sepanjang hidup

520

membukakan pintu maaf
tuk gerimis
yang kan menghapus
goresan pedih
di dinding hati
dan menggantinya
dengan garis-garis pelangi

519

tangisan tanpa suara
dengan air mata
yang menetes dingin
atas sikapnya
dan membuat diri merutuk
kenapa harus menangis

518

tak berapa lama lagi
malam akan memeluk
menjaga takut kita
serta menyimpan
segala harap dan doa

517

dalam tidur
segala cinta
dan inginmu dibaca
sungguh akan terkabulkan
semua doa
jika baik adanya
percayalah

516

tak ada
yang bisa diabadikan
dalam diri
setelah perjalanan sunyi
karena
hanya ada satu senja
di sekali musim semi

515

malam membutakan
jiwa murni
menyeret diri
dalam bimbang
menjadikan sebuah kenestapaan
dikala melati
jatuh mengambang

514

Terkadang
akan mengaburkan pandangan
jika hanya
melihat seseorang
dari apa yg 'terlihat'
Mengapa tidak coba
menggali lebih "dalam"
dan lebih "banyak" lagi ?

513

mungkinkah
pecahan bintang di langit
akan memberikan
harapan kembali
dan bangkit
dengan hadirnya
walau sedikit ?

512

suasana sendupun
mendampingi alam
dengan penuh tanda tanya
seiring gugurnya daun
meratap angin

511

tidur-tidurlah
tarikan nafas kita
menyatu
di pangkuan
malam sunyi

510

Sebenarnya
secara emosional dan psikis
memaafkan
bukan saja membutuhkan keberanian
namun juga
keleluasaan berpikir
serta kebesaran hati

509

hujan
menerima pasrah
takdirnya
untuk menangis saja
lihatlah tangisnya
begitu sempurna

508

menikmati sakit
berarti bisa rasakan ngilu
yang menderu-deru
di lubuk hati
mengiris setiap sendi
di seluruh tubuh

507

ternyata
tidak harus ditunggu
dan
tidak harus dihampiri
diam-diam rasa itu
yang hadir
mengisi ruang

506

Dingin pagi
membuat enggan beranjak
dari selimut mimpi
tapi sungguh
KAU keajaiban pagi
hingga nyawaku
terbangun kembali

505

bibirpun terkatup rapat
sementara didalam hati
bergejolak rasa
yang tak pernah
dirasakan sebelumnya
dan berharap
bisa melewatinya
dengan ikhlas hati

504

pejamkan kembali matamu
resapi lagi
kenang lagi
itu membuatmu
lebih baik

503

meski satu persatu
kunang-kunang
memadamkan kedipannya
ku tetap harus
terus melangkah pergi
sejauh-jauhnya

502

dalam getar angin siang
memetik sehelai
daun kering
dan
melayang jatuh

501

dan jam
hanyalah detakan waktu
yang tak pernah selesai
menjalani hari-hari panjang

500

Suasana menjadi hening
hanya deburan ombak
yang silih berganti
menyapu
dihamparan pasir

490

setelah aku tiada
apakah akan kau cari yang lain
di ujung-ujung senja yang sepi
lalu kembali menelannya
sampai mati ?

489

dan
wajahnyapun
pelan-pelan bersih
dibersihkan oleh
airmatanya sendiri

Wednesday, September 12, 2012

488

senja
mungkin saja
hanya jelmaan jingga
yang duduk di sisi jendela
lantas malam berkhianat
dan memancungnya
di tengah bulan

487

bagaimana caranya
mengeja
jika untuk menarik
sudut bibir saja
sudah terasa berat

486

meskipun berhujan lembab
kemarau tak berembun
menyengat retak
namun sejuk merasuk

485

aku menjelma
menjadi siang
agar bisa
menikmati senja
sebelum malam tiba

484

di bawah langit bermata teduh
di wajah sungai yang keruh
sejenak berkaca
hendak mencuci wajah
yang bersimbah airmata

483

terhenyak
menyentuh hati sendiri
saat retak merajam
kala senja mulai tetaskan
gelisah

482

dan malampun
kuserahkan paksa
pada rembulan
yang terus gerhana

481

jingga
merah
atau kuning kah
warna asli senja
mungkinkah seperti cinta
yang kaya paduan warnanya ?

480

rona senja memerah
di balik awan
dan sebersit cahayanya
menyilaukan
apakah karena cinta
yang menerangi
atau
amarah yang membakar ?

479

sebentuk rasa
melewati arus tawa
yang dingin
tandai angin musim
yang berlalu

478

sesap asap
ternyata
tak membuat angan
beranjak
hanya nyanyian sepi
tentang waktu yang terlewat

477

Masukkan cahaya
di awal hari
sebagai doa
untuk menjaga
malaikat-malaikat kecilku

476

selalu menata
kecantikan hati
dengan teliti dan jeli
agar tahu diri
hingga bisa berlaku
dengan semestinya

475

Mengejar mimpi
yang tergantung tinggi
tapi tak terlupakan
dan
bila malam berlalu
saatnya untuk
memecah mimpi
jadi kenyataan

474

Mungkin saja tahu
tapi tak pernah tersampaikan
hanya sang waktu
yang berlalu
menghembuskan beribu asa
di relung hati

473

Malam ngilu
disayat sembilu
luka itu
bernama rindu
dan
kabarlah penawarnya

472

Sebagai kekasih pagi
rasakanlah
bagaimana dicintai matahari
dicumbui embun
dan
dibelai gerimis
saat bangun
di pagi hari

471

Setiap pagi
pelupuk mata
bergembira
melihat bayang-bayang
yang selalu menyapa

470

Embun
Mendung
Hujan!
Sepertinya
kalian adalah
satu kesatuan
datang di awal hari

469

sepertinya
kita dibuat terlelap
agar
bisa sejenak berhenti
menahan getaran
guncangan
yang berkepanjangan
saat terjaga

468

Membisu
seperti malam
yang ingin
cepat berlalu
dan
seakan mendesak pagi
segera tiba

467

kutarik selimut kembali
untuk meraihnya
lewat mimpi
yang indah

466

Bulan
bukan tempat bergantung
tetapi
cahaya bintang
akan redup
tanpanya
dan bulan
setia pada malam

465

Dan bibirku bergumam
demikian jelas
di pagi
yang selalu
diikuti cinta
tiada henti

464

Kenapa
ini selalu berada
di pelupuk mata?
Apakah itu
air mata?
Yang kadang jatuh
karena cinta
saat lara
dan kala tertawa ?

463

di pagi
hujan seperti berdansa
kilat dan guruh bersahutan
menunggu kedatangan harapan
dari awan tuk jadi nyata

462

Malam
telah membuaiku
meninabobokanku
lewat mimpi indah
yang tak kunjung selesai
episode itu

461

seandainya
kasih seperti bintang
satu cahaya
satu jiwa
bisa dibayangkan
berapa banyaknya

460

ketika
ditemani mendung
mungkin
sebentar lagi hujan
dan selalu
rindu langit yang biru

459

benarkah
ada tangan-tangan kebaikan
yang menuntun dan mengatur
hingga kita dipertemukan
dan tidak lagi terkungkung
tembok-tembok

458

sungguh wajah bersinar nyata
pasti Tuhan
telah menyalakan dunia
hingga semua hampa
menjadi sirna

Thursday, September 6, 2012

457

sayup terdengar
awan menangis bersama luka
rembulan undur diri sebelum senja
bintang-bintang enggan menyapa
malampun kelam tak bernyawa

456

Terima kasih Tuhan
atas sinar mentari pagi
yang selalu diikuti cinta
tiada henti
sebagai
penawar malam kelam

455

Angan melayang
melanglang jauh
sepucuk harapan
bermain
dan
berlabuh

454

tentang sesuatu
yang tak pernah keluar
karena selalu ada disitu
tak bergeser
agar tak menjadi keliru

453

pada hujan
kutitipkan keinginan
dalam dingin angin pagi
menantinya jadi kenyataan

452

Bermimpi tentang sesuatu
yang tak pernah keluar
dari alam mimpi
lalu apa yang salah
dengan tidurku
sehingga terbangun saja
masih di dalam mimpi

451

dalam heningnya malam
separuh jiwa
separuh nyawa
aku pasrahkan semua
dalam doa

450

walau hanya sesaat
mengapa dedaunan
menampung air hujan
dan
menahannya jatuh

449

benarkah
hujan mencurahkan
segenap cinta
dan harapan
dari langit
hanya untuk
menjadi kenyataan ?

448

perlukah berlari
dalam kebasahan
mengejar sesuatu
yang tak berkesudahan ?

447

Dalam hujan
bibirpun kehabisan kata-kata
yang tinggal hanya perasaan
damai
basah
dan
kedinginan

446

Mentari pagi
tak pernah bosan
tuk selalu hadir menyinari
dan memberi semangat
seperti energi yang tiada henti

445

Aku dan hujan
adalah satu kesatuan
dingin
basah
bergejolak

444

saat dini hari
mencium bumi
dan mulai menikmati
segala keindahannya
yang menyadarkan kita
hanyalah bagian kecil dari jagad luas ini

443

Malam
adalah waktu
untuk menikmati sepi sendiri
hanya ada aku dan mimpi
yang selalu terjaga
di lingkup hati

442

Asa itu
sama dengan
sekarung impian
yang bersinar
seakan berlomba
tuk menjadi kenyataan
dan pagi
adalah waktu
untuk memulainya

441

semuanya menguap
ke angkasa
menari-nari
bersama awan
namun
tak juga hendak turun
bersama air hujan

440

sejenak menghilang
adalah waktu
bagi cinta
untuk mencari
bahwa sosok
yang biasa memberi
telah hilang dari sisi

439

Malam
gulungan hitam
di langit temaram

438

telah kuperintah jemari
untuk berhenti
menuliskannya
hatipun telah kumarahi
bila tetap memendam rasa ini

437

menanti sang rembulan
setiap malam
tuk menikmatinya
dan
berharap kan
menemani lelapku

436

dalam dingin malam
semburatmu
menebarkan makna
menepiskan duka
menghantarkan bahagia
menarik segenap alam
tuk hening memuja

435

Mungkin
ini saatnya bertanya
bagaimana
warna terang
memang warna kamu
dan aku
malam nan gelap
tapi setia

ingat itu

434

Setiap kendala
atau
masalah
ada jalan keluarnya
ibarat pintu
sudah terlihat
hanya saja
tidak pandai
menemukan kunci
yang entah terselip dimana

433

Sepertinya
aku akan baik2 saja
dan percaya
bahwa berjalannya hari
karena Sang Maha Pemberi

432

senja penuh penyesalan
atas dosa-dosa dan kesalahan
sungguh aku penuh keterbatasan
bisakah Kau ulurkan bantuan

431

Tuhan yang selalu memberi ampun
Sungguh aku berterima kasih
atas penciptaan jiwa ragaku
dengan segala keunikan
ampunkan jika penuh kesalahan

430

Senja merah
memar terluka
cerminan hati
kala terlempar
ke semesta
dan terdampar
menunggu ampunan

429

adalah waktunya
menelaah diri
apakah bibir diam
menutup aib
ataupun
jika bicara
selalu wangi
sungguh rugi
jika sehari dipakai
untuk menyakiti
selamat siang Tuhan Maha Memaafkan

428

Senja dengan
semburat meronanya
yang jujur
tanpa prasangka
serta penuh rahasia
akan menyimpan
dan
menjaga cerita seharian
percayalah pada senja

427

Sebaiknya
membiasakan belajar
walau
belum tentu ada ujian
hingga
tidak panik
karena
belum sempat membuka
bab bersyukur
bab kesabaran
bab menahan nafsu
bab menahan ego
bab ikhlas

426

Kala sunyi
di malam hari
terbukalah langit
mendengarkan doa harapan ini
semoga tiap hari
akan teramat sangat banyak cinta
dan kebahagiaan
yang menyertai

425

duduklah
menatap samudera
di waktu senja
berapa banyak
yang bisa didapatkan
darinya ?

424

saat dini hari
terasa demikian sepi
dan
hanya ada satu suara
jantung berbunyi
itu karenaMu

423

bukankah senja adalah
waktu yang tidak memihak
sebab
kita bisa berbicara padanya
dan
langitpun akan merekamnya

422

malam perlahan-lahan
mengusir senja
dan
menjadikannya kelam
kitapun hanya terdiam
menyaksikannya

421

seandainya
rasa terbuat dari embun pagi
pastilah
lembut tenang membasahi jiwa

420

sesungguhnya
keajaiban dimulai
sejak dini
saat kedua kelopak mata kita
mengerjap
karena cahaya
di pagi hari

419

mungkinkah
sebuah doa
mampu menjadi jembatan
dan
memperpendek jarak

418

menyelaraskan
ternyata butuh
lebih dari kesabaran
lebih dari sekedar kasih
tidak cukup hanya dengan
sebentuk sayang

417

dalam gelap malam
pikiran menerawang
menjelajah angkasa
menikmati indahnya rembulan
serta gemerlapnya bintang

416

ada saat-saat
menjadi liar
muncul sebagai mimpi indah
nikmati beberapa jenak
sebagai penghiburan
agar tidak terjebak
hilang asa

415

senja
telah merambati jiwa
membirukan perasaan
mengheningkan hidup
mematikan rasa

414

menerobos khayal
dengan pandangan
yang tak pernah
 terusik bisik
yang mencekik

413

mengapa ragui
bisik hati
sendiri ?

412

apakah kita
cukup saling hening
menuju perapian kita
masing-masing ?

411

satu pertanyaan
tanpa jawaban
datang dari sekejap
lalu berlalu
selamanya

410

jangan halangi
rinai hujan
dengan payungmu
karena
kan terdengar
nada indah
di sana

409

akan kuanyam
gelombang-gelombang
menjadi hamparan
tidurku

408

bahwa
segalanya tak ada
yang berubah ..
hanya
setumpuk perkiraan saja
yang salah ..

407

hujan berderaian
bintang berpendaran
pelangi dikibas
ke kiri dan ke kanan