Wednesday, March 14, 2012

83

awan hitam
tak kunjung
hempaskan
tetesan airnya
ke bumi
layaknya kesedihan
yang tak pernah
diungkapkan

82

mentari kebahagiaan
tenggelam
sejak saat itu
menjadi
sebuah rahasia
entah kemana
harus mencarinya

81

kenangan
yang terhanyut
oleh
arus waktu
seolah
membawanya
pergi jauh
ternyata
masih
terkunci rapat
di "sini"

80

dalam keheningan
yang membungkus
dengarlah
aku memanggilmu
tanpa malu

79

bagai kristal
yang sekali jatuh
hanya
menyisakan
kepingan kepedihan
dan
luka sayatan
yang
teramat sangat
dalam

78

tumbuh
mulai dari
benih
mengakar
dan
bercabang
kemudian
hilang
seakan
hanya
mimpi

77

tampak
sekejap datang
kemudian
menjelma
selaksa abadi

76

harapan
takkan pernah
pupus
dan
tergantikan

luka
takkan pernah
terobati

Monday, March 12, 2012

75

dinding bercerita
tentang
nikmatnya
kebisuan malam
tentang
perginya rindu
yang diantar
sentuhan jemari

74

mencintai hujan
seperti mencintai kamu
deras
berkepanjangan

73

tidaklah pernah
merasa rugi
mencintai
karena
lebih baik
merasa dan memberi banyak
daripada
hanya
menerima saja

72

jangan pernah takut
untuk ditolak
jika berhenti
ya berarti tidak
andai belum ada jawaban
ya jangan mendesak
siapa tahu
ia berpikir
masak-masak

71

Tuhan
ada apa dengan senja
mengapa mata
berderai rasa

70

saat sedih
oleh cinta
jangan lupa
bahwa
tiap insan
punya satu pasangan
yang dijanjikanNya
jika tidak pun
masih ada cinta
yang selalu ada
DIA

69

ada sepi
yang menjebak
dalam nyalang malam
ada jiwa
yang terjerembab malang
ada rindu
yang semakin jalang

68

mungkin
semua ini
tanda
bahwa
aku memang
bukan untukmu
kau berhak
mendapatkan
yang lebih baik
dariku

67

janganlah
meniup
hawa penggoda
di depan wajahku
aku bukan
pelampiasan
yang kau cari

66

dengan rindu
yang sudah tidak terkatakan lagi
perihnya
aku
hanya ingin
mencintaimu
itu saja
tak banyak yang kupinta

65

saat bicara
bukan raga
yang terluka
tapi
jiwa berdarah
tega
telah membawa
derita

64

bisakah
manusia belajar
dari pagi dengan ikhlas
selalu memenuhi janji
menerangi
memberi harapan lagi

63

mata kamu selalu menjaga
tapi aku tidak tahu
apakah aku
akan melebur disana
aku hanya mampu berdoa

62

tidak apa-apa menangis
jika terluka
ya harus bagaimana lagi
tapi hati-hati
tergenang air mata
dan
hanyut dalam duka
akan
menenggelamkan
rasa, asa dan masa

61

jangan pernah takut
untuk cinta
jika harus berakhir
ya berakhir saja
jika harus mulai
ya jalani saja
semua karena
Tuhan Maha Penentu

60

mata kamu
pancaran kebaikan
jiwa raga
jangan biarkan
aku salah prasangka
tetaplah menyapa

59

angin
bertiup semilir
menerbangkan debu
yang perlahan
menyusup ke sela mata
hingga kurasakan pedih
dan
perlahan
air mata menggenang
di pelupuk mata
mengalir
melewati pipi
meninggalkan
jejak basah

58

masih perlukah
prasasti itu tuk kita ?
kita yang masih percaya
pada jiwa
selalu memegang setia
yang tak hanya tersekat
pada kata-kata

57

keheningan langit malam
terasa menyejukkan hati
yang kelam dan dingin
merenung
hingga berlinang air mata
Tuhan teramat sangat baik
Engkau membuatku bahagia
melalui
orang-orang yang ada di sekitar

56

coba
ketuk perlahan
pintu hatimu
yang terdalam
dan
katakan "maaf"
pada perasaan
karena
hanya nurani
yang mampu
mengubah semua

55

jari jemari
terus menari
tarian duka
mengiringi hati
yang terluka ..

air mata meleleh
basahi kedua pipi
menangis pilu
karena
merindukanmu

54

sejak saat itu
menjadi sebuah
rahasia ..
semenjak
mentari kebahagiaan
tenggelam

53

menatap mata
di suatu senja
berwarna coklat
berpantul jingga
menjaga jiwa

52

hujan ..
aku mencumbumu
dalam gigil
daun pohon
yang mengerdil
aku menyetubuhimu
dalam lenguh
atap-atap menahan
jatuh

51

sungguh
hidup penuh kenikmatan
sebab
malam menyimpan
semua kenangan
dalam pertemuan